KARAKTERISTIK TERAPI DAN PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI RSUP DR MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG

Latar Belakang: Kanker serviks merupakan penyakit ganas pada leher rahim yang menyerang banyak wanita dan menjadi penyebab kematian ke-8 tertinggi akibat kanker di dunia. Pengobatan kanker serviks disesuaikan dengan tingkat keparahan atau stadium penyakitnya. Pada stadium awal, opsi utama meliputi pembedahan atau radioterapi. Untuk stadium lanjut atau metastasis, kombinasi kemoradioterapi berbasis cisplatin menjadi metode standar yang banyak digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik terapi dan penggunaan obat pada pasien kanker serviks di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan data sekunder yang diperoleh dari rekam medik pasien kanker serviks di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode Januari–Desember 2024. Sampel sebanyak 185 pasien. Data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase.
Hasil: Mayoritas pasien berusia 45-64 tahun (59%). Sebanyak 66% pasien dengan stadium III. Terapi bedah diperoleh 52%. Obat terapi bedah antifibrinolik yaitu asam tranexamat 22,1% dan obat antikanker cisplatin 4,89%. Rute pemberian obat dengan cara intravena mencapai 72,03%. Pemeriksaan mikroskopis jaringan histopatologi sedang (diameter terbesar = 3-5cm/ volume maksimal 25cc) sebanyak 30%.
Kesimpulan: Penggunaan terapi dan pengobatan kanker serviks di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang menunjukkan kecenderungan penerapan terapi antikanker adalah bedah dengan obat antifibrinolik sebagai obat tambahan yang diberikan sesuai subtipe kanker. Dan terapi pemberian obat kanker adalah cisplatin mendominasi dengan rute pemberian obat secara intravena. Pemeriksaan mikroskopis jaringan histopatologi sedang (diameter terbesar = 3-5cm/ volume maksimal 25cc) menjadi pilihan utama.