FAKTOR RISIKO KEJADIAN DBD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GANDUS KOTA PALEMBANG TAHUN 2025

Latar Belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius, terutama di wilayah tropis seperti Indonesia. Wilayah kerja Puskesmas Gandus Kota Palembang tercatat sebagai salah satu daerah dengan kasus DBD tertinggi pada tahun 2023. Identifikasi faktor risiko yang berperan penting terhadap kejadian DBD diperlukan sebagai dasar perencanaan intervensi pencegahan yang efektif. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Gandus Kota Palembang tahun 2025. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan studi kuantitatif analitik dengan desain cross-sectional. Sampel sebanyak 91 kepala keluarga dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner, observasi, dan pengukuran lingkungan, kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil Penelitian: Sebanyak 14,3% responden mengalami DBD dalam satu tahun terakhir. Tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara kejadian DBD dengan umur, jenis kelamin, pendidikan, kondisi tempat penampungan air, dan sanitasi lingkungan rumah (p-value >0,05). Namun, terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan (p-value = 0,009; OR = 5,333) dan perilaku pencegahan DBD (p-value = 0,035; OR = 5,789) terhadap kejadian DBD. Kesimpulan: Faktor pekerjaan dan perilaku pencegahan merupakan determinan signifikan terhadap kejadian DBD. Intervensi kesehatan masyarakat sebaiknya difokuskan pada peningkatan perilaku pencegahan dan edukasi, khususnya bagi masyarakat dengan pekerjaan formal yang memiliki keterbatasan waktu untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Background: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) remains a serious public health issue, especially in tropical regions like Indonesia. The working area of the Gandus Health Center in Palembang City is recorded as one of the areas with the highest cases of DHF in 2023. Identifying risk factors that play a significant role in the occurrence of DHF is necessary as a basis for planning effective preventive interventions. Research Objectives: This study aims to identify the risk factors associated with the incidence of Dengue fever in the working area of the Gandus Health Center in Palembang City in 2025. Method: This study is a quantitative analytical study with a cross-sectional design. A sample of 91 heads of households was selected using purposive sampling technique. Data were collected through questionnaires, observations, and environmental measurements, and then analyzed univariately and bivariately using the chi-square test. Results: A total of 14.3% of respondents experienced Dengue fever in the last year. There is no statistically meaningful relationship between the occurrence of Dengue fever and age, gender, education, conditions of water storage, and environmental sanitation (p-value >0.05). However, there is a significant relationship between occupation (p-value = 0.009; OR = 5,333) and Dengue prevention behavior (p-value = 0.035; OR = 5.789) with the occurrence of Dengue fever. Conclusion: Occupational factors and prevention behavior are significant determinants of Dengue fever occurrence. Public health interventions should focus on improving prevention behaviors and education,particularly for individuals in formal occupations who have limited time to maintain environmental cleanliness.