PENERAPAN SENAM KAKI DIABETES UNTUK MENCEGAH LUKA DIABETES PADA PASIEN LANSIA DENGAN DIABETES MELLITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS TANJUNG AGUNG

Latar Belakang: Lansia dengan Diabetes Mellitus Tipe II berisiko tinggi mengalami
komplikasi berupa luka diabetes hingga amputasi akibat gangguan sirkulasi dan
saraf. Salah satu upaya non-farmakologis untuk mencegah luka adalah melalui senam
kaki diabetes yang terbukti dapat memperbaiki aliran darah dan sensitivitas perifer.
Tujuan: Mendeskripsikan penerapan senam kaki diabetes dalam mencegah luka
diabetes pada pasien lansia dengan Diabetes Mellitus Tipe II.
Metode: Studi ini menggunakan desain studi kasus dengan pendekatan asuhan
keperawatan gerontik. Intervensi diberikan kepada dua lansia melalui latihan senam
kaki selama tiga hari berturut-turut, masing-masing selama 10-15 menit. Evaluasi
dilakukan dengan pemeriksaan capillary refill time (CRT), dan tes sensasi.
Hasil:Hasil menunjukkan adanya peningkatan perfusi perifer pada kedua subjek,

dengan CRT membaik dari 3 detik menjadi 2 detik, peningkatan skor sensasi tajam-
tumpul dan panas-dingin, Klien juga menunjukkan peningkatan persepsi sensorik.

Kesimpulan dan Saran:Senam kaki diabetes terbukti efektif dalam mencegah luka
diabetes pada lansia dengan DM Tipe II. Intervensi ini dapat dijadikan alternatif
sederhana yang dapat dilakukan di rumah untuk meningkatkan sirkulasi dan
menurunkan risiko komplikasi. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan sampel
yang lebih besar dan waktu intervensi yang lebih lama.

Background: Elderly individuals with Type II Diabetes Mellitus are at high risk of
developing diabetic foot ulcers and potential amputation due to impaired circulation
and nerve damage. Diabetic foot exercise is a non-pharmacological intervention
proven to improve blood flow and peripheral sensitivity.
Objective:To describe the application of diabetic foot exercise in preventing diabetic
ulcers among elderly patients with Type II Diabetes Mellitus.
Method:This case study used a geriatric nursing care approach. The intervention was
applied to two elderly patients through diabetic foot exercise performed for three
consecutive days, 10–15 minutes each session. Evaluation included capillary refill
time (CRT), and sensation tests.
Results:The results indicated improved peripheral perfusion in both subjects. CRT

improved from 3 seconds to 2 seconds, with increased scores in sharp-dull and hot-
cold sensation tests, indicating improved circulation and nerve function.

Conclusion and Recommendation: Diabetic foot exercise proved effective in

preventing diabetic ulcers in elderly patients with Type II DM. It is a simple, home-
based intervention that can enhance circulation and reduce the risk of complications.

Further studies with a larger sample and longer intervention duration are
recommended.