EDUKASI PENTINGNYA DIET RENDAH PURIN PADA ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI GOUT ARTHRITIS DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS TANJUNG AGUNG TAHUN 2025

Latar Belakang: Gout arthritis merupakan penyakit radang sendi akibat
penumpukan kristal asam urat, yang banyak terjadi pada lansia. Penyebab utama
peningkatan kadar asam urat dalam tubuh adalah konsumsi makanan tinggi purin.
Pengetahuan keluarga tentang diet rendah purin sangat penting dalam menunjang
perawatan penderita gout arthritis.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan edukasi diet rendah purin kepada anggota keluarga penderita
gout arthritis di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tanjung Agung.Metode: Desain
penelitian menggunakan pendekatan studi kasus deskriptif dengan intervensi
keperawatan berupa edukasi diet rendah purin yang diberikan kepada dua
keluarga responden. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi, lalu dianalisis secara deskriptif.Hasil: Hasil menunjukkan bahwa
setelah diberikan edukasi, terdapat peningkatan pengetahuan keluarga tentang diet
rendah purin, termasuk pemahaman makanan dan minuman yang harus dihindari
dan yang dianjurkan. Hal ini juga berdampak positif terhadap perilaku perawatan
anggota keluarga yang menderita gout arthritis.Kesimpulan: Edukasi diet rendah
purin efektif dalam meningkatkan pengetahuan keluarga tentang manajemen diet
pada penderita gout arthritis. Peran perawat sebagai edukator sangat penting untuk
mendukung keberhasilan terapi non-farmakologis.

Background: Gout arthritis is an inflammatory joint disease caused by the
accumulation of uric acid crystals, commonly affecting the elderly. A primary
cause of increased uric acid levels is the consumption of high-purine foods.
Family knowledge about low-purine diets is essential in supporting the care of
individuals with gout arthritis. Objective: This study aims to describe the
education of low-purine diets to family members of gout arthritis patients in the
working area of UPTD Puskesmas Tanjung Agung. Methods: The research used

a descriptive case study approach with nursing interventions in the form of low-
purine diet education provided to two respondent families. Data were collected

through observation, interviews, and documentation, and analyzed descriptively.

Results: The results showed an increase in family knowledge regarding the low-
purine diet, including understanding of foods and drinks to avoid and those

recommended. This had a positive impact on the care behavior toward family
members suffering from gout arthritis. Conclusion: Low-purine diet education is
effective in improving family knowledge about dietary management in gout

arthritis patients. The nurse’s role as an educator is crucial in supporting non-
pharmacological therapy success.