GAMBARAN TINGKAT KEPADATAN LALAT DI PASAR KUTO DAN PASAR SEKIP UJUNG KOTA PALEMBANG TAHUN 2025

Latar Belakang : Lalat dapat menyebarkan penyakit dan mengganggu manusia dengan mengotori makanan serta menciptakan lingkungan yang tidak nyaman dan terlihat kotor. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepadatan lalat di Pasar Kuto dan Pasar Sekip Ujung Kota Palembang. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilaksanakan pada bulan Mei 2025. Populasi penelitian terdiri dari 100 tempat penjualan dan TPS di Pasar Kuto dan Pasar Sekip Ujung Kota Palembang. Sampel mencakup 100 tempat penjualan dan TPS yang terdiri dari 43 sampel di Pasar Kuto dan 57 sampel di Pasar Sekip Ujung. Teknik sampling yang digunakan adalah Teknik Total Sampling. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepadatan lalat di kedua TPS Pasar (100%) dikategorikan tinggi. Untuk tempat penjualan daging, Pasar Kuto (50%) lebih tinggi dibandingkan Pasar Sekip Ujung (33,3%). Tempat penjualan ikan di Pasar Kuto (80%) juga lebih tinggi dibandingkan Pasar Sekip Ujung (31,2%). Di tempat penjualan buah, Pasar Kuto (50%) tercatat tinggi, sedangkan Pasar Sekip Ujung lebih baik (100%) rendah. Tempat penjualan sayur di Pasar Kuto (33,3%) dan Pasar Sekip Ujung (10%) juga membuktikan kepadatan tinggi. Rata- rata temperatur di Pasar Kuto mencapai 28,9°C dan di Pasar Sekip Ujung 34°C, dengan kelembapan masing-masing 76% dan 78%. Kesimpulan: Tingkat kepadatan lalat di Pasar Kuto lebih tinggi dibandingkan Pasar Sekip Ujung. Saran: Diharapkan pengelola pasar, pedagang, dan Dinas Kesehatan bekerja sama untuk meningkatkan kebersihan pasar.

Background : Flies can transmit diseases and disturb humans by contaminating food, as well as creating an uncomfortable and unsightly environment. Objective: This study aims to determine the density of flies in Kuto Market and Sekip Ujung Market in Palembang City. Methodology : This is a descriptive study conducted in May 2025. The population consists of 100 selling places and waste disposal sites (TPS) located in Kuto Market and Sekip Ujung Market in Palembang City. The sample includes 100 selling places and TPS, consisting of 43 samples from Kuto Market and 57 samples from Sekip Ujung Market. The sampling technique used is Total Sampling. Results : The results show that the density of flies in both TPS markets (100%) is categorized as high. For meat selling places, Kuto Market (50%) is higher than Sekip Ujung Market (33.3%). The density in fish selling places at Kuto Market (80%) is also higher than Sekip Ujung Market (31.2%). In the fruit selling category, Kuto Market (50%) is noted as high, while Sekip Ujung Market is better with a low density of (100%). The vegetables selling places at Kuto Market (33.3%) and Sekip Ujung Market (10%) also indicate high density. The average temperature in Kuto Market is 28.9°C, while Sekip Ujung Market reaches 34°C, with humidity levels of 76% and 78%, respectively. Conclusion : The density of flies in Kuto Market is higher compared to Sekip Ujung Market. Recommendation : It is suggested that market managers, vendors, and the Health Department collaborate to improve market cleanliness.