FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI PUSKESMAS PLAJU KOTA PALEMBANG TAHUN 2025

Latar Belakang : Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2.500 gram tanpa memperhatikan usia kehamilan. Kondisi ini merupakan salah satu penyebab utama kematian perinatal dan morbiditas bayi di Indonesia. Bayi dengan berat lahir rendah memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan tumbuh kembang, penyakit infeksi, hingga penyakit tidak menular di usia dewasa. Faktor-faktor seperti kesehatan maternal yang buruk, status ekonomi rendah, dan kunjungan Antenatal Care (ANC) yang tidak sesuai standar turut berkontribusi terhadap tingginya angka kejadian BBLR di Indonesia, termasuk di wilayah Kota Palembang. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian BBLR di wilayah kerja Puskesmas Plaju Kota Palembang tahun 2025, meliputi kondisi kesehatan maternal, status ekonomi keluarga, frekuensi kunjungan ANC, usia ibu, dan status gizi ibu selama kehamilan. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang melahirkan di wilayah kerja Puskesmas Plaju, sedangkan sampel penelitian berjumlah 92 orang yang dipilih secara purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan kuesioner, sedangkan data sekunder berasal dari rekam medis Puskesmas. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat Kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (75%) melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Kesimpulan: Kesehatan maternal, status ekonomi, dan frekuensi kunjungan ANC berhubungan secara signifikan dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah di wilayah kerja Puskesmas Plaju Kota Palembang. Hasil penelitian ini menegaskan pentingnya peningkatan layanan ANC, edukasi kesehatan bagi ibu hamil, serta dukungan sosial dan ekonomi bagi keluarga Berpenghasilan rendah untuk menurunkan angka kejadian BBLR.

Background : Low Birth Weight (LBW) refers to infants born weighing less than 2,500 grams regardless of gestational age. This condition is one of the main causes of perinatal mortality and infant morbidity in Indonesia. Infants with low birth weight are at higher risk of growth and developmental disorders, infectious diseases, and even non-communicable diseases in adulthood. Factors such as poor maternal health, low socioeconomic status, and inadequate Antenatal Care (ANC) visits contribute to the high incidence of LBW in Indonesia, including in Palembang City.Objective : This study aimed to identify the risk factors associated with the incidence of low birth weight in the working area of Plaju Public Health Center, Palembang City, in 2025, including maternal health condition, family socioeconomic status, frequency of ANC visits, maternal age, and maternal nutritional status during pregnancy. Methods : This research employed a quantitative approach with a cross- sectional design. The population consisted of all mothers who gave birth in the working area of Plaju Public Health Center, while 92 respondents were selected through purposive sampling based on inclusion and exclusion criteria. Primary data were collected through interviews using questionnaires, and secondary data were obtained from medical records. Data were analyzed using univariate and bivariate analysis with the Chi-Square test at a 95% confidence level (α=0.05). Results : The results showed that most respondents (75%) gave birth to infants with low birth weight. Statistical analysis revealed significant relationships between maternal health, socioeconomic status, and ANC visit frequency with the incidence of low birth weight.Conclusion : Maternal health, socioeconomic status, and the frequency of ANC visits were significantly associated with the Incidence of low birth weight in the Plaju Public Health Center area. The study emphasizes the importance of improving ANC services, enhancing maternal health education, and providing social and economic support for low-income families to reduce the prevalence of LBW.