GAMBARAN Taenia saginata PADA FESES SAPI DI PETERNAKAN KECAMATAN SUKARAMI KOTA PALEMBANG TAHUN 2025

Latar Belakang: Menurut World Health Organization (WHO), taeniasis
dikategorikan sebagai Neglected Tropical Diseases (NTDs) atau Neglected
Zoonotic Diseases (NZDs). Taeniasis pada manusia dapat menyebabkan hidatidosa,
gangguan saraf pusat, dan otak. Taeniasis dapat terjadi karena mengonsumsi daging
sapi yang tidak dimasak dengan baik yang terkontaminasi Taenia saginata. Infeksi
taeniasis yang terjadi pada sapi disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah
kondisi kandang yang tidak baik dan pakan ternak atau minuman sapi yang
terkontaminasi oleh telur Taenia saginata. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran
Taenia saginata pada feses sapi di Peternakan Kecamatan Sukarami Kota
Palembang Tahun 2025. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan
rancangan penelitian cross sectional. Yang diambil menggunakan simple random
sampling. Sampel adalah feses sapi dari 38 ekor sapi. Pemeriksaan feses
menggunakan metode flotasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2025.
Analisis data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil: Dari 38 sampel didapatkan
2 (5,3%) sampel positif terinfeksi telur Taenia saginata. Berdasarkan jenis pakan
sapi, didapatkan 2 (5,9%) sampel positif pada pakan campuran. Berdasarkan
kebersihan kandang, didapatkan 2 (25%) sampel positif pada kandang dengan
kebersihan buruk. Kesimpulan: Infeksi taeniasis pada ternak sapi ditemukan 5,3%
positif. Perlu diberikan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kebersihan
kandang dan pengelolaan pakan ternak yang baik untuk mencegah infeksi zoonosis.

Background: According to the World Health Organization (WHO), taeniasis is
categorized as Neglected Tropical Diseases (NTDs) or Neglected Zoonotic
Diseases (NZDs). Taeniasis in humans can cause hydatidosis, central nervous
disorders, and the brain. Taeniasis can occur due to consuming poorly cooked beef
contaminated with Taenia saginata. Taeniasis infection that occurs in cattle is
caused by several factors, including poor cage conditions and cattle feed or drinks
contaminated by Taenia saginata eggs. Objective: To find out the presence of
Taenia saginata in cow feces at the Sukarami District, Palembang City in 2025.
Methods: This study was descriptive with a cross-sectional research design and
used a sampling technique, namely simple random sampling. The sample was cow
feces taken from 38 cows. Fecal examination uses the flotation method. This
research will be carried out in March 2025. Data analysis uses frequency
distribution. Results: From 38 samples, the results were obtained, namely 2 (5.3%)
positive samples infected with Taenia saginata eggs. Based on the type of cow feed,
2 (5.9%) positive samples were obtained in mixed feed. Based on the cleanliness of
the cage, 2 (25%) positive samples were obtained in the cage with poor hygiene.
Conclusions: Taeniasis infection in cattle was found to be 5.3% positive. It is
necessary to provide counseling on the importance of maintaining cage cleanliness
and good animal feed management to prevent zoonotic infections.