FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI PUSKESMAS KOTA PALEMBANG TAHUN 2025

Latar Belakang: Stunting merupakan masalah gizi kronis yang terjadi akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama, terutama sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun, yang ditandai dengan tinggi badan anak di bawah standar usianya (TB/U < -2 SD). Tujuan: mengetahui untuk Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan di Puskesmas Kota Palembang tahun 2025. Metode: jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 85 responden yang dipilih dengan metode purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan pengukuran antropometri, kemudian dianalisis menggunakan uji chi-square dengan tingkat signifikansi p<0,05.Hasil: prevalensi menunjukkan bahwa kejadian stunting ditemukan pada 43,5% anak. Terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu saat hamil (p=0,001; OR=7,008), status sosial ekonomi (p=0,001; OR=35,750), pengetahuan ibu (p=0,010; OR=3,562), pemberian ASI eksklusif (p=0,001; OR=7,950), berat badan lahir (p=0,001; OR=52,500), kesimpulan: penelitian ini adalah bahwa faktor usia ibu, status sosial ekonomi, pengetahuan ibu, pemberian ASI eksklusif, berat badan lahir, dan Diperlukan upaya promotif dan preventif melalui edukasi gizi serta perbaikan layanan kesehatan untuk
mencegah stunting secara lebih efektif di wilayah kerja Puskesmas.

Background: Stunting is a chronic nutritional problem resulting from prolonged inadequate nutritional intake, particularly from the prenatal period to the first two years of life. It is characterized by a child's height-for-age being below the standard (TB/A < -2 SD). Objective: This study aims to analyze the factors associated with stunting in children aged 24–59 months at Puskesmas Kota Palembang in 2025. Methods: This research is an observational analytic study with a cross-sectional approach. The sample consisted of 85 respondents selected through purposive sampling. Data were collected using questionnaires and anthropometric measurements, then analyzed using the chi-square test with a significance level of p<0.05. Results: The prevalence of stunting was found in 43.5% of the children. Significant associations were found between stunting and maternal age during pregnancy (p=0.001; OR=7.008), socioeconomic status (p=0.001; OR=35.750), maternal knowledge (p=0.010; R=3.562), exclusive breastfeeding (p=0.001; OR=7.950), birth weight (p=0.001; OR=52.500), conclusion: The study concludes that maternal age, socioeconomic status, maternal knowledge, exclusive breastfeeding, birth weight, and maternal nutritional status are significantly associated with stunting. Promotive and preventive efforts through nutritional education and improved health services are essential to more effectively prevent stunting in the working area of the health center.