GAMBARAN KADAR C-REACTIVE PROTEIN (CRP) PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SITI FATIMAH AZ-ZAHRA PROVINSI SUMATERA SELATAN

Latar Belakang: Tuberkulosis adalah infeksi menular yang disebabkan oleh
kuman Mycrobacterium tuberculosis (MTb) dan dapat meningkatkan morbiditas
dan mortalitas. C-reactive protein (CRP) adalah salah satu biomarker penting yang
digunakan untuk mendeteksi adanya peradangan dalam tubuh. Tujuan Penelitian:
Penelitian ini menguraikan Gambaran Kadar CRP Pada Penderita Tuberkulosis
Paru di Rumah Sakit Umum Daerah Siti Fatimah Az-Zahra Provinsi Sumatera
Selatan. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif
observasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel terdiri dari 30 penderita
Tuberkulosis Paru yang menjalani pemeriksaan CRP menggunakan metode
aglutinasi lateks semi-kuantitatif. Data dianalisis secara univariat dan bivariat
berdasarkan usia, jenis kelamin, Indeks massa tubuh. Hasil Penelitian: Hasil
penelitian didapatkan sebanyak 56,7% responden menunjukkan hasil CRP positif
(>6 mg/L). Kadar CRP tertinggi ditemukan pada kelompok usia berisiko (85%),
jenis kelamin laki-laki (70%), dan indeks massa tubuh rendah (kurus) (100%).
Kesimpulan: Sebagian besar penderita Tuberkulosis Paru di RSUD Siti Fatimah
Az-Zahra menunjukkan peningkatan kadar C-Reactive Protein (CRP), yang
menandakan adanya proses inflamasi aktif. Peningkatan kadar CRP lebih banyak
ditemukan pada pasien dengan usia berisiko (>50 tahun), berjenis kelamin laki-laki,
dan memiliki indeks massa tubuh rendah (kurus). Hal ini menunjukkan bahwa CRP
dapat menjadi indikator potensial dalam memantau kondisi klinis pasien
Tuberkulosis Paru. Saran: Diperlukan pemantauan rutin kadar CRP pada pasien
Tuberkulosis Paru sebagai indikator aktivitas penyakit dan respons terhadap
pengobatan. Penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan
metode pemeriksaan yang lebih sensitif.

Background: Tuberculosis is a contagious infection caused by the bacterium

Mycrobacterium tuberculosis (MTb) and can increase morbidity and mortality. C-
reactive protein (CRP) is one of the important biomarkers used to detect the

presence of inflammation in the body. Objective: This research describes the levels
of CRP in patients with pulmonary tuberculosis at the Siti Fatimah Az-Zahra
Regional General Hospital in South Sumatra Province. Methods: This study used
a descriptive observational design with a cross-sectional approach. The sample
consisted of 30 pulmonary tuberculosis patients who underwent CRP testing using
the semi-quantitative latex agglutination method. Data were analyzed univariately
and bivariately based on age, gender, and body mass index (BMI). Results: The
research results showed that 56.7% of respondents had a positive CRP result (>6
mg/L). The highest CRP levels were found in the at-risk age group (85%), male
gender (70%), and low Body Mass Index (underweight) (100%). Conclusion: Most
pulmonary tuberculosis patients at Siti Fatimah Az-Zahra Hospital showed elevated
CRP levels, indicating active inflammatory processes. Increased CRP levels were
more prevalent among patients over 50 years old, males, and those with low BMI
(underweight). This suggests that CRP can serve as a potential indicator for
monitoring the clinical condition of pulmonary tuberculosis patients.
Recommendation: Routine monitoring of CRP levels in pulmonary tuberculosis
patients is recommended as an indicator of disease activity and treatment response.
Further research with larger sample sizes and more sensitive diagnostic methods is
necessary.