FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIV PADA 3 PUSKESMAS DI WILAYAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2025

Latar Belakang: HIV masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang signifikan, termasuk di Indonesia. Di Kota Palembang, kasus HIV tersebar di berbagai puskesmas dengan prevalensi tinggi, khususnya pada populasi usia produktif. Kurangnya pemahaman, perilaku berisiko, serta faktor demografi seperti jenis kelamin, pekerjaan, dan pendidikan turut mempengaruhi penyebaran HIV. Tujuan Penelitian: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian HIV pada pasien di 3 Puskesmas (Sukarami, Nagaswidak, dan Sei Baung) di wilayah Kota Palembang tahun 2025. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan studi analitik dengan pendekatan case control menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien di 3 Puskesmas Kota Palembang periode Januari 2023 – Mei 2025. Jumlah sampel sebanyak 190 responden yang terdiri dari 90 kasus dan 100 kontrol. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil Penelitian: Hasil menunjukkan bahwa jenis kelamin (p=0,000; OR=137,547), umur (p=0,004; OR=4,720), pekerjaan (p=0,000; OR=14,968), status pernikahan (p=0,000; OR=20,965), dan penyakit penyerta (p=0,000; OR=0,008) berhubungan signifikan dengan kejadian HIV. Namun, variabel pendidikan tidak menunjukkan hubungan yang signifikan (p=0,061; OR=0,333). Variabel paling dominan dalam kejadian HIV adalah jenis kelamin laki-laki. Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara kejadian HIV dengan jenis kelamin, umur, pekerjaan, status pernikahan, dan penyakit penyerta. Intervensi pencegahan HIV perlu difokuskan pada kelompok berisiko tinggi dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut.

Background: HIV is still a significant public health problem, including in Indonesia. In Palembang City, HIV cases are spread across various community health centers with high prevalence, especially in the productive age population. Lack of understanding, risky behavior, and demographic factors such as gender, occupation, and education also influence the spread of HIV. Objective: To determine the factors associated with HIV incidence in patients at 3 Community Health Centers (Sukarami, Nagaswidak, and Sei Baung) in the Palembang City area in 2025. Method: This study is an analytical study with a case-control approach using secondary data from patient medical records at 3 Community Health Centers in Palembang City for the period January 2023 - May 2025. The number of samples was 190 respondents consisting of 90 cases and 100 controls. Data analysis using the chi-square test. Results: The results showed that gender (p = 0.000; OR = 137.547), age (p = 0.004; OR = 4.720), occupation (p = 0.000; OR = 14.968), marital status (p = 0.000; OR = 20.965), and comorbidities (p = 0.000; OR = 0.008) were significantly associated with HIV incidence. However, the education variable did not show a significant relationship (p=0.061; OR=0.333). The most dominant variable in HIV incidence is male gender. Conclusion: There is a significant relationship between HIV incidence and gender, age, occupation, marital status, and comorbidities. HIV prevention interventions need to be focused on high-risk groups by considering these factors.