FAKTOR-FAKOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR PROTEIN URINE PADA PASIEN REMAJA DI RSUD SITI FATIMAH AZ-ZAHRA SUMATERA SELATAN

Latar Belakang: Proteinuria atau keberadaan protein dalam urine merupakan indikator awal
gangguan fungsi ginjal yang dapat terjadi pada remaja akibat pola hidup tidak sehat, jenis
kelamin, usia, dan riwayat penyakit. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar protein urine pada pasien remaja
di RSUD Siti Fatimah Az-Zahrah Sumatera Selatan. Metode Penelitian: Penelitian ini
merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel terdiri dari 30
pasien remaja berusia 10–24 tahun yang melakukan pemeriksaan protein urine menggunakan
metode carik celup. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji
chi-square. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 53% responden memiliki
kadar protein urine positif. Terdapat hubungan signifikan antara kadar protein urine dengan
usia (p=0,030), jenis kelamin (p=0,030), pola hidup (p=0,000), dan riwayat penyakit
(p=0,000). Remaja dengan pola hidup tidak sehat, memiliki riwayat penyakit, serta berada
pada kelompok usia awal-tengah lebih banyak menunjukkan hasil proteinuria positif. Hal ini
menandakan bahwa faktor-faktor tersebut menjadi prediktor penting dalam deteksi dini
gangguan ginjal pada kelompok usia remajaKesimpulan: Kadar protein urine pada remaja
berkaitan erat dengan usia, jenis kelamin, pola hidup, dan riwayat penyakit. Diperlukan
peningkatan kesadaran remaja terhadap pola hidup sehat dan pentingnya skrining dini guna
mencegah gangguan ginjal.

Background: Proteinuria, or the presence of protein in urine, is an early indicator
okidney dysfunction. Among adolescents, it may be influenced by unhealthy
lifestyles, gender, age, and medical history Objective: This study aimed to
determine factors associated with urine protein levels in adolescent patients at
RSUD Siti Fatimah Az-Zahrah, South Sumatra. Methods: This analytical study used
a cross-sectional design. A total of 30 adolescent patients aged 10–24 years
underwent urine protein testing using dipstick methods. Data were collected
through questionnaires and analyzed using the chi-square test. Results: Findings
showed that 53% of respondents tested positive for proteinuria. There were
significant associations between urine protein levels and age (p=0.030), gender
(p=0.030), lifestyle (p=0.000), and medical history (p=0.000). Adolescents with
unhealthy lifestyles, existing medical conditions, and those in the early to middle
adolescent age group were more likely to test positive for proteinuria. These
findings indicate that such factors serve as important predictors for early detection
of kidney disorders in adolescents.Conclusion: Urine protein levels among
adolescents are significantly related to age, gender, lifestyle, and disease history.
Promoting healthy lifestyles and early screening is essential to prevent kidney
disorders.