FAKTOR RISIKO DIARE PADA ANAK USIA 12-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA PALEMBANG TAHUN 2025

Latar Belakang: Diare merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada balita, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Prevalensi diare yang meningkat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti rendahnya pengetahuan ibu, praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang belum optimal, serta sarana sanitasi yang tidak memadai, termasuk ketersediaan jamban sehat, SPAL, dan tempat pembuangan sampah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak usia 12–59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pembina Kota Palembang tahun 2025.Metode: Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional dan melibatkan 107 responden yang dipilih melalui teknik purposive sampling.Hasil: Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu (p = 0,003), perilaku hidup bersih dan sehat (p = 0,005), dan ketersediaan jamban sehat (p = 0,000) dengan kejadian diare pada anak usia 12-59 bulan. Namun, tidak terdapat hubungan signifikan antara sarana pembuangan air limbah (p = 0,266) dan sarana pembuangan sampah (p = 0,193) dengan kejadian diare pada anak usia 12-59 bulan. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu,PHBS, dan kepemilikan jamban sehat merupakan faktor penting dalam mencegah diare pada balita. Upaya peningkatan edukasi dan perbaikan sanitasi sangat diperlukan.

Background: Diarrhea is a major cause of morbidity and mortality among children under five, particularly in developing countries such as Indonesia. The increasing prevalence of diarrhea is influenced by various factors, including low maternal knowledge, suboptimal Clean and Healthy Living Behavior (PHBS), and inadequate sanitation facilities, such as limited access to healthy latrines, wastewater disposal systems, and waste disposal facilities. This study aims to analyze the risk factors associated with the incidence of diarrhea in children aged 12–59 months in the working area of Puskesmas Pembina, Palembang City, in 2025. Methods: This research used an analytical observational design with a cross-sectional approach. A total of 107 respondents were selected using a purposive sampling technique. Results: The results showed significant associations between maternal knowledge (p =0.003), clean and healthy living behavior (p = 0.005), and the availability of healthy latrines (p = 0.000) with diarrhea incidence. However, no significant associations werefound with wastewater disposal (p = 0.266) or waste disposal (p = 0.193).Conclusion: Maternal knowledge, PHBS, and ownership of healthy latrines are key factors in preventing diarrhea. Educational and sanitation improvement efforts are essential.