ANALISIS KADAR C-REACTIVE PROTEIN (CRP) PADA ANAK PENDERITA PNEUMONIA DI RSUD SITI FATIMAH AZ-ZAHRA PROVINSI SUMATERA SELATAN

Latar Belakang: Pneumonia merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan
mortalitas pada anak, khususnya di negara berkembang. Pemeriksaan C-Reactive
Protein (CRP) digunakan sebagai penanda inflamasi yang dapat membantu dalam
mendeteksi tingkat keparahan infeksi, termasuk pneumonia. Tujuan Penelitian:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar CRP pada anak penderita
pneumonia di RSUD Siti Fatimah Az-Zahra Provinsi Sumatera Selatan. Metode
Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif observasional dengan
pendekatan cross-sectional. Sampel terdiri dari 43 anak penderita pneumonia yang

menjalani pemeriksaan CRP menggunakan metode aglutinasi lateks semi-
kuantitatif. Data dianalisis secara univariat dan bivariat berdasarkan umur, jenis

kelamin, dan tingkat keparahan pneumonia. Hasil Penelitian: Sebanyak 74,4%
responden menunjukkan hasil CRP tidak normal (≥6 mg/L). Kadar CRP tertinggi
ditemukan pada kelompok usia balita (82,6%), jenis kelamin laki-laki (75,0%), dan
kategori pneumonia berat (93,3%). Rata-rata kadar CRP adalah 28,13 mg/L dengan
nilai maksimum 48 mg/L. Kesimpulan: Pemeriksaan CRP pada anak penderita
pneumonia di RSUD Siti Fatimah Az Zahra menunjukkan 74,4% hasil tidak
normal, dengan prevalensi tertinggi pada balita (82,6%) dan bayi (69,2%). Tidak
terdapat perbedaan signifikan antara jenis kelamin (laki-laki 75,0%, perempuan
73,7%). Hasil tidak normal CRP meningkat seiring tingkat keparahan pneumonia,
mencapai 93,3% pada kasus berat, menandakan potensi CRP sebagai indikator
keparahan klinis.. Saran: Saran dari penelitian ini adalah agar pemeriksaan CRP
dapat dimanfaatkan sebagai pemeriksaan rutin untuk membantu menilai tingkat
keparahan pneumonia pada anak. Selain itu, diharapkan penelitian selanjutnya
melibatkan jumlah sampel yang lebih besar dan mempertimbangkan variabel lain
agar hasil yang diperoleh lebih mendalam dan relevan untuk pengembangan
diagnosis klinis.

Background: Pneumonia is one of the leading causes of morbidity and mortality in
children, especially in developing countries. C-Reactive Protein (CRP) testing is
used as an inflammatory marker that can help detect the severity of infections,
including pneumonia. Objective: This study aimed to analyze CRP levels as an

inflammatory marker in pediatric pneumonia patients at RSUD Siti Fatimah Az-
Zahra, South Sumatra Province, in 2025. Methods: This was a descriptive

observational study with a cross-sectional approach. The sample consisted of 43

children diagnosed with pneumonia who underwent CRP testing using a semi-
quantitative latex agglutination method. Data were analyzed univariately and

bivariately based on age, gender, and severity of pneumonia. Results: A total of
74.4% of respondents showed positive CRP results (≥6 mg/L). The highest CRP
levels were found in the toddler age group (82.6%), male patients (75.0%), and
severe pneumonia cases (93.3%). The mean CRP level was 28.13 mg/L, with a
maximum value of 48 mg/L. Conclusion: C-reactive protein (CRP) testing in
pediatric pneumonia patients at RSUD Siti Fatimah Az Zahra, South Sumatra,
revealed a 74.4% positivity rate. The highest prevalence was observed among
toddlers (82.6%) and infants (69.2%). No significant difference was found between
males (75.0%) and females (73.7%). CRP positivity increased with disease severity,
reaching 93.3% in severe cases, indicating its potential as a marker for clinical
severity. Suggestion: CRP testing is recommended as a routine laboratory
examination to assist in assessing the severity of pediatric pneumonia. Future
studies should involve larger sample sizes and consider additional variables to
obtain more comprehensive and clinically relevant findings.