EDUKASI KEPADA KELUARGA TENTANG PENTINGNYA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA ANAK USIA SEKOLAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG AGUNG TAHUN 2025

Latar Belakang: Anak usia sekolah merupakan kelompok rentan terhadap
penyakit akibat rendahnya penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Rendahnya pengetahuan keluarga tentang PHBS menjadi faktor penghambat
utama. Edukasi kepada keluarga sangat diperlukan guna meningkatkan kesadaran
dan praktik PHBS, demi mendukung tumbuh kembang anak dan pencegahan
penyakit menular.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi
kasus. Intervensi dilakukan terhadap dua keluarga dengan anak usia sekolah di
wilayah kerja Puskesmas Tanjung Agung, melalui edukasi PHBS sebanyak tujuh
kali pertemuan selama dua minggu. Media edukasi yang digunakan berupa leaflet.
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan pengisian
kuesioner.
Hasil: Setelah dilakukan edukasi, terdapat peningkatan signifikan dalam
pengetahuan dan perilaku keluarga terkait PHBS. Keluarga menjadi lebih aktif
menerapkan kebiasaan hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan, menjaga
kebersihan lingkungan, dan konsumsi makanan sehat.
Kesimpulan: Edukasi PHBS kepada keluarga secara terencana dan terstruktur
terbukti efektif meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku keluarga, yang
berdampak pada peningkatan derajat kesehatan anak usia sekolah. Peran aktif
keluarga sangat penting dalam mendukung penerapan PHBS di lingkungan
rumah.

Background: School-age children are a vulnerable group to diseases due to the
low implementation of Clean and Healthy Living Behavior (CHLB). The lack of
family knowledge about CHLB is a major inhibiting factor. Providing education
to families is essential to increase awareness and practices of CHLB, in order to
support child development and prevent communicable diseases.
Method: This study used a descriptive method with a case study approach.
Interventions were carried out on two families with school-age children in the
working area of Tanjung Agung Public Health Center, through CHLB education
conducted over seven sessions in two weeks. Educational media used included
leaflets. Data collection was done through observation, interviews, and
questionnaires.
Results: After the education sessions, there was a significant increase in family
knowledge and behavior related to CHLB. Families became more active in
implementing clean and healthy habits such as handwashing, maintaining
environmental cleanliness, and consuming healthy food.
Conclusion: Planned and structured CHLB education for families has been
proven effective in increasing knowledge and changing family behavior, which
impacts the improvement of school-age children’s health status. The active role of
the family is crucial in supporting CHLB implementation at home.