ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN SKIZOFRENIA DENGAN MASALAH DEFISIT PERAWATAN DIRI DI WILAYAH PUSKESMAS SUKARAYA TAHUN 2025

Latar Belakang: Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat yang ditandai
dengan gangguan dalam pikiran, emosi, persepsi, dan perilaku sosial. Salah satu
masalah keperawatan yang sering ditemukan pada klien skizofrenia adalah defisit
perawatan diri, seperti ketidakmampuan dalam mandi, berhias, berpakaian,
makan, dan eliminasi. Ketidakmampuan ini berdampak buruk pada kualitas hidup
klien dan memerlukan asuhan keperawatan yang berkelanjutan serta dukungan
keluarga dan lingkungan. Tujuan: Menggambarkan asuhan keperawatan jiwa
pada klien skizofrenia dengan masalah defisit perawatan diri di wilayah kerja
Puskesmas Sukaraya tahun 2025. Metode: Penelitian ini menggunakan metode
studi kasus dengan pendekatan penerapan asuhan keperawatan jiwa yang
dilakukan selama 6 kali kunjungan kepada 2 orang subjek penelitian dengan
defisit perawatan diri. Hasil: Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama
enam kali kunjungan rumah, kedua klien mengalami peningkatan kemampuan
dalam perawatan diri secara mandiri. Kemajuan terlihat pada aspek kebersihan
diri, kemampuan mengenakan pakaian, makan, serta penggunaan toilet. Skor
evaluasi menunjukkan perubahan dari kategori kurang menjadi cukup meningkat
hingga meningkat. Kesimpulan Dan Saran: Asuhan keperawatan jiwa yang
dilakukan secara berkelanjutan terbukti efektif dalam meningkatkan kemandirian
klien skizofrenia dalam perawatan diri, sehingga disarankan agar perawat dan
keluarga terus memberikan pendampingan dan pelatihan secara konsisten untuk
mempertahankan hasil yang dicapai.

Background: Schizophrenia is a severe mental disorder characterized by
disturbances in thought, emotion, perception, and social behavior. One of the most
common nursing problems encountered in clients with schizophrenia is self-care
deficit, such as inability to bathe, groom, dress, eat, and perform elimination
independently. This inability negatively affects the client’s quality of life and
requires continuous nursing care as well as support from family and the
surrounding environment. Objective: To describe the implementation of mental
health nursing care for schizophrenic clients with self-care deficit problems in the
working area of Sukaraya Public Health Center in 2025. Method: This study used
a case study method with an applied approach to mental health nursing care,
conducted through six home visits to two research subjects experiencing self-care
deficits. Results: After six nursing interventions through home visits, both clients
showed improvement in performing self-care independently. Progress was
observed in personal hygiene, dressing ability, eating, and toileting. Evaluation
scores showed improvements ranging from poor to moderately improved and
improved. Conclusion and Suggestion: Continuously implemented mental health
nursing care has proven effective in improving the independence of schizophrenic
clients in performing self-care, therefore nurses and families are encouraged to
continue providing consistent support and training to maintain the achieved
outcomes.