MANAJEMEN INKONTINENSIA URINE DENGAN KOMBINASI LATIHAN DASAR OTOT PANGGUL DAN TEKNIK RELAKSASI PERNAFASAN PADA LANSIA DI UPTD PUSKESMAS TANJUNG AGUNG

Latar Belakang: Inkontinensia urine merupakan salah satu masalah kesehatan
yang sering dialami oleh lansia akibat proses penuaan, yang berdampak pada
kualitas hidup, harga diri, dan fungsi sosial. Penatalaksanaan non-farmakologis
seperti latihan otot dasar panggul (senam Kegel) dan teknik relaksasi
pernapasan terbukti efektif dalam membantu mengontrol eliminasi urine.
Tujuan Penelitian: Mendeskripsikan manajemen inkontinensia urine melalui
kombinasi latihan dasar otot panggul dan teknik relaksasi pernapasan pada
lansia di UPTD Puskesmas Tanjung Agung. Metode Penelitian : Penelitian ini
menggunakan pendekatan studi kasus terhadap dua lansia yang mengalami
inkontinensia urine. Intervensi yang diberikan meliputi senam Kegel dan
teknik relaksasi pernapasan secara terstruktur, dengan pengukuran sebelum
dan sesudah intervensi menggunakan instrumen ICIQ-SF. Hasil Penelitian:
Setelah dilakukan intervensi, terjadi penurunan frekuensi buang air kecil yang
signifikan, dari 14–16 kali menjadi 5–6 kali per hari. Lansia juga melaporkan
peningkatan kontrol eliminasi dan kualitas hidup yang lebih baik.
Kesimpulan: Kombinasi latihan otot dasar panggul dan teknik relaksasi
pernapasan efektif dalam membantu mengurangi gejala inkontinensia urine
pada lansia. Intervensi ini dapat dijadikan alternatif terapi non-farmakologis
yang dapat diaplikasikan secara mandiri di rumah.

Background: Urinary incontinence is a common health issue among the
elderly due to the aging process, which negatively affects quality of life,
dignity, and social functioning. Non-pharmacological treatments such as pelvic
floor muscle exercises (Kegel exercises) and breathing relaxation techniques
have been proven effective in helping control urinary elimination.Objective:
To describe the management of urinary incontinence through the combination
of pelvic floor muscle exercises and breathing relaxation techniques in elderly
patients at UPTD Puskesmas Tanjung Agung. Method: This study used a
descriptive case study approach involving two elderly individuals with urinary
incontinence. The intervention included structured Kegel exercises and
breathing relaxation techniques. Data were collected using the ICIQ-SF
instrument before and after the intervention. Results: After the intervention,
there was a significant decrease in the frequency of urination from 14–16 times
to 5–6 times per day. The elderly also reported improved urinary control and
better quality of life. Conclusion: The combination of pelvic floor muscle
exercises and breathing relaxation techniques is effective in reducing urinary
incontinence symptoms in the elderly. This intervention may serve as a
practical non-pharmacological therapy that can be independently practiced at
home.