HUBUNGAN KADAR KARBOKSIHEMOGLOBIN (COHb) PADA PEROKOK AKTIF DENGAN AKTIVITAS OLAHRAGA “STUDI KASUS PADA USIA 15-44 TAHUN DI KECAMATAN SUKARAMI KOTA PALEMBANG TAHUN 2025”

Latar Belakang: Rokok merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia
karena mengandung ribuan bahan kimia berbahaya, termasuk karbon monoksida
(CO), yang berikatan dengan hemoglobin membentuk karboksihemoglobin
(COHb). Aktivitas olahraga diketahui dapat membantu mengeliminasi CO dari
tubuh melalui peningkatan ventilasi. Namun, minat olahraga di Indonesia, terutama
pada usia produktif, mengalami penurunan. Tujuan Penelitian: Mengetahui
perbedaan kadar COHb pada perokok aktif yang melakukan aktivitas olahraga dan
yang tidak berolahraga, serta hubungan kadar COHb dengan lama merokok, jumlah
konsumsi rokok per hari, jenis rokok, dan aktivitas olahraga. Metode Penelitian:
Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional yang dilaksanakan pada bulan
Maret-April 2025 di Kecamatan Sukarami, Kota Palembang. Sampel sebanyak 70
orang perokok aktif berusia 15–44 tahun diambil secara acak sederhana. Data
dikumpulkan melalui kuesioner dan pemeriksaan kadar COHb menggunakan
metode Hindsberg-Lang dengan spektrofotometer Vis. Analisis data dilakukan
secara univariat dan bivariat dengan uji ANOVA dan t-test independen. Hasil
Penelitian: Rata-rata kadar COHb pada responden adalah 6,11% dan seluruh
responden memiliki kadar COHb dalam batas normal (<10%). Tidak ditemukan
hubungan yang signifikan antara kadar COHb dengan lama merokok (p=0,840),
jumlah konsumsi rokok per hari (p=0,599), jenis rokok (p=0,230), maupun aktivitas
olahraga (p=0,304). Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan kadar COHb yang
signifikan antara perokok aktif yang berolahraga dan yang tidak. Aktivitas olahraga,
lama merokok, jumlah konsumsi rokok per hari, dan jenis rokok tidak berhubungan
secara signifikan dengan kadar COHb pada perokok aktif di Kecamatan Sukarami.

Background: Smoking is one of the leading causes of death globally due to the
presence of thousands of harmful chemicals, including carbon monoxide (CO),
which binds to hemoglobin to form carboxyhemoglobin (COHb). Physical activity
is known to aid in the elimination of CO from the body by increasing ventilation.
However, interest in regular exercise among the productive age group in Indonesia
has been declining. Objective: To determine the difference in COHb levels between
active smokers who engage in regular physical activity and those who do not, and
to examine the association between COHb levels and smoking duration, the number
of cigarettes smoked per day, cigarette type, and physical activity. Methods: This
cross-sectional study was conducted from March to April 2025 in Sukarami
Subdistrict, Palembang City, with 70 respondents aged 15–44 years selected
through simple random sampling. Data were collected via questionnaires and blood
tests measuring COHb levels using the Hindsberg-Lang method with a visible
spectrophotometer. Data were analyzed using univariate and bivariate methods
(ANOVA and independent t-tests). Results: The mean COHb level among
respondents was 6.11%, with all values within the normal range (<10%). No
statistically significant relationship was found between COHb levels and smoking
duration (p=0.840), number of cigarettes smoked daily (p=0.599), cigarette type
(p=0.230), or physical activity (p=0.304). Conclusion: There is no significant
difference in COHb levels between active smokers who exercise and those who do
not. Physical activity, smoking duration, cigarette consumption, and cigarette type
are not significantly associated with COHb levels among active smokers in
Sukarami Subdistrict.