FAKTOR-FAKTOR KEBERADAAN JAMUR PITYROSPORUM OVALE PADA WARGA DI KOTA PALEMBANG

Latar belakang: Pityrosporum ovale merupakan ragi lipofilik yang biasa
ditemukan di kulit manusia. Ragi ini termasuk dalam genus Malassezia dan keluarga
Cryptococcaceae. Meskipun biasanya tidak berbahaya, Pityrosporum ovale dapat
menyebabkan masalah kulit seperti dermatitis seboroik dan ketombe jika tumbuh
berlebihan.Tujuan Penelitian: Diketahuinya hubungan faktor-faktor keberadaan
jamur Pityrosporum ovale pada warga di kota Palembang. Metode Penelitian:
Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional
dengan 50 responden. Hasil Penelitian: Dari hasil penelitian didapatkan proporsi
pityrosporum ovale 54.0% dari 50 responden dan terdapat hubungan yang bermakna
antara jenis rambut dengan nilai pvalue 0,02, frekuensi mencuci rambut dengan nilai
pvalue 0,00, penggunaan produk pada rambut dengan nilai pvalue 0,02, penggunaan
handuk bersama dengan nilai pvalue 0,00, frekuensi mencuci handuk dengan nilai
pvalue 0,03. Kesimpulan: Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
didapatkan variabel yang memiliki hubungan bermakna terhadap pityrosporum ovale
antara lain yaitu jenis rambut, frekuensi mencuci rambut, penggunaan produk pada
rambut, penggunaan handuk bersama dan frekuensi mencuci handuk.

Background: Pityrosporum ovale is a lipophilic yeast commonly found on human
skin. This yeast belongs to the genus Malassezia and the family Cryptococcaceae.
Although generally harmless, Pityrosporum ovale can cause skin issues such as
seborrheic dermatitis and dandruff if it grows excessively. Research Objective: This
study aims to determine the relationship between factors contributing to the presence
of Pityrosporum ovale among residents in Palembang City. Research Method:This
research is an analytical observational study with a cross-sectional approach
involving 50 respondents. Research Results: The study found a proportion of
Pityrosporum ovale of 54.0% among the 50 respondents. Significant relationships
were found between hair type (p-value 0.02), frequency of washing hair (p-value
0.00), use of hair products (p-value 0.02), sharing towels (p-value 0.00), and
frequency of washing towels (p-value 0.03). Conclusion: The result indicate that
several variables have a significant relationship with pityrosporum ovale, including
hair type, frequency of hair washing, use of hair products, shared towel use, and
frequency of towel washing.