PROFIL FAKTOR-FAKTOR TURNAROUND TIME (TAT) HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM KLINIK DIRUMAH SAKIT KOTA PALEMBANG TAHUN 2025

Latar Belakang: Turnaround time (TAT) hasil pemeriksaan laboratorium merupakan indikator penting dalam menilai mutu pelayanan laboratorium klinik.
Di Indonesia, permasalahan TAT masih menjadi tantangan, yang disebabkan oleh
beberapa faktor terutama akibat keterbatasan sumber daya manusia, proses kerja
yang belum efisien, serta belum optimalnya transportasi sampel. Keterlambatan
hasil pemeriksaan dapat berdampak pada penundaan diagnosis dan terapi pasien.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui profil faktor-faktor Turnaround Time
(TAT) hasil pemeriksaan laboratorium klinik. Metode Penelitian : Penelitian yang
digunakan adalah penelitian analitik kuantitatif, Menggunakan kuesioner dengan
skala likert dan rekaptulasi hasil pemeriksaan laboratorium klinik. Teknik sampling
yang digunakan adalah sampling jenuh (total sampling). Hasil Penelitian :
Turnaround Time (TAT) pada laboratorium klinik didapatkan 88,6% TAT yang
sesuai standar, transportasi sampel sebesar 94,1%, rata-rata jumlah pemeriksaan
perhari sebesar 53,3% yang ≤ 200, kepatuhan ATLM terhadap SOP dengan
persentase 94,1% yang menyatakan patuh dan waktu rujukan sampel sebesar 68,2%
yang sesuai dengan standar. Kesimpulan : Sebanyak 99,1% hasil pemeriksaan
laboratorium di Rumah Sakit Kota Palembang telah memenuhi standar TAT dan sudah mencapai batas minimal 90% sesuai PNPK dan KARS. Kepatuhan ATLM
terhadap SOP dan transportasi sampel menunjukkan hasil tinggi (94,1%),
sedangkan waktu rujukan sampel (68,2%) dan rata-rata jumlah pemeriksaan perhari
(53,3%), sehingga perlu ditingkatkan untuk mengoptimalkan pencapaian TAT.

Background: The turnaround time (TAT) of laboratory test results is an important
indicator for assessing the quality of clinical laboratory services. In Indonesia, TAT
issues remain a challenge, caused by several factors, primarily the limited human
resources, inefficient workflows, and suboptimal sample transportation. Delays in
test results can lead to postponed diagnoses and treatments for patients.
Objective: To identify the profile of Turnaround Time (TAT) factors in clinical
laboratory test results. Method: This study used a quantitative analytical design,
utilizing questionnaires with a Likert scale and a recap of clinical laboratory test
results. The sampling technique used was total sampling (saturated sampling).
Results: The clinical laboratory showed that 88.6% of TATs met the standard;
sample transportation compliance was 94.1%; the average number of tests per day
was 53.3% for ≤ 200 tests; ATLM (medical laboratory technologist) compliance
with SOPs was 94.1%; and 68.2% of sample referrals were within the standard
timeframe. Conclusion: A total of 99.1% of clinical laboratory test results at the
hospital in Palembang met the TAT standard, exceeding the minimum target of 90%
as set by PNPK and KARS. ATLM compliance with SOPs and sample
transportation showed high rates (94.1%), while sample referral time (68.2%) and
the average number of daily tests (53.3%) need improvement to optimize TAT
achievement.