PENGARUH SEDUHAN ROSELA (Hibiscus sabdariffa) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA MAHASISWA TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS TAHUN 2024

Latar Belakang: Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang terdapat dalam
darah dan berbagai organ tubuh, terbentuk dari gliserol dan lemak yang berasal dari
makanan. Tingginya kadar trigliserida dalam darah disebut hipertrigliseridemia.
Untuk mencegah terjadinya hipertrigliseridemia adalah dengan mengontrol kadar
trigliserida dalam batas normal dengan penggunaan alternatif tanaman herbal yang
mudah ditemukan seperti tanaman rosela. Tujuan Penelitian: Mengetahui
pengaruh seduhan rosela terhadap kadar trigliserida pada Mahasiswa Teknologi
Laboratorium Medis Tahun 2024. Metode Penelitian: Menggunakan penelitian
pra-eksperimen dengan one group pre-post design. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Maret tahun 2024. Dilaksanakan di Laboratorium Medis Poltekkes
Kemenkes Palembang. Sampel penelitian ini adalah sebanyak 40 sampel.
Responden diberikan minuman seduhan rosela selama 14 hari. Teknik sampling
yang digunakan adalah multistage random sampling. Analisis data menggunakan
uji wilcoxon. Hasil Penelitian: Rata-rata kadar trigliserida sebelum konsumsi
seduhan rosela sebesar 76,27 mg/dl sedangkan rata-rata trigliserida sesudah 14 hari
konsumsi seduhan rosela sebesar 62,12 mg/dl. Hasil uji wilcoxon didapat nilai P =
0,000 < α (0,05). Kesimpulan: Ada pengaruh seduhan rosela terhadap kadar
trigliserida pada Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medis Tahun 2024. Saran:
Bagi masyarakat diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai pengaruh
konsumsi seduhan rosela terhadap penurunan kadar trigliserida sebagai alternatif
penggunaan bahan herbal yang lebih sehat dan alami dengan batasan tertentu (2
gram dalam dalam 200 ml air diminum sehari sekali).

Background: Triglycerides are a type of fat found in the blood and various organs
of the body, formed from glycerol and fats derived from food. High levels of
triglycerides in the blood are referred to as hypertriglyceridemia. To prevent
hypertriglyceridemia, it is essential to control triglyceride levels within normal
limits using alternative herbal plants that are easily accessible, such as roselle.
Objectives: To determine the effect of roselle on triglyceride levels in medical
laboratory students in 2024. Method: Using pre-experimental research design with
one-group pre-post design. The research was conducted in March 2024 at the
Medical Laboratory of Palembang Health Polytechnic. The sample consisted of 40
participants. Respondents were given roselle tea for 14 days. The sampling
technique used was multistage random sampling. Data analysis was performed
using the Wilcoxon test. Results: The average triglyceride level before consuming
roselle tea was 76.27 mg/dl, while the average triglyceride level after 14 days of
roselle tea consumption was 62.12 mg/dl. The Wilcoxon test results showed p value
of 0.000 < α (0.05). Conclusion: There is an effect of roselle consumption on
triglyceride levels in medical laboratory students in 2024. Suggestion: It is hoped
that the community can increase their knowledge about the impact of roselle tea
consumption on reducing triglyceride levels as an alternative to using herbal
ingredients that are healthier and more natural with certain limitations (2 grams in
200 ml of water, taken once a day).