“FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEGAYUT TAHUN 2025”

Latar belakang: Angka kehamilan di Indonesia masih tergolong tinggi meskipun
berbagai upaya telah dilakukan melalui program Keluarga Berencana (KB). Alat
kontrasepsi dalam rahim (AKDR) merupakan salah satu metode kontrasepsi jangka
panjang yang efektif, namun tingkat penggunaannya masih rendah, termasuk di
wilayah kerja Puskesmas Pegayut. Tujuan: diketahuinya faktor-faktor yang
mempengaruhi minat pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) pada
wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Pegayut. Metode Penelitian:
Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross
sectional. Populasi penelitian adalah seluruh WUS yang belum menggunakan alat
kontrasepsi di wilayah kerja Puskesmas Pegayut yang berjumlah 5.235 orang.
Sampel terdiri dari 98 WUS, diambil menggunakan rumus Slovin. Pengumpulan
data dilakukan melalui kuesioner, dan analisis menggunakan uji Chi-square untuk
melihat hubungan antara variabel independen (pengetahuan, dukungan suami, dan
paritas) dengan minat pemakaian AKDR. Hasil penelitian: menunjukkan bahwa
sebagian besar responden berminat terhadap AKDR sebanyak 54 responden
(55.1%), paritas multipara sebanyak 67 (68.4%), pengetahuan kurang 83 responden
(84.7%), dan dukungan suami dalam kategori mendukung sebanyak 59 (60.2%).
Hasil uji Chi-square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara paritas dengan minat pemakaian AKDR (p-value = 0.972). Namun, terdapat
hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p-value = 0,008) dan dukungan
suami (p-value = 0,000) terhadap minat pemakaian AKDR. Kesimpulan:
pengetahuan dan dukungan suami merupakan faktor yang berhubungan signifikan
minat pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) pada wanita usia subur di
wilayah kerja Puskesmas Pegayut tahun 2025.