FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN CLAY MASK EKSTRAK BANGLE (Zingiber purpureum Roxb.) DENGAN VARIASI KONSENTRASI BENTONITE DAN KAOLIN SEBAGAI BASIS

Latar Belakang : Tanaman rempah di Indonesia sangat banyak dan biasanya masyarakat memanfaatkan tanaman-tanaman tersebut sebagai obat, maupun sebagai bahan kosmetik. Salah satu tanaman rempah tersebut adalah bangle (Zingiber Purpureum Roxb.) merupakan tanaman yang memiliki antioksidan yang tinggi dan sudah lama digunakan sebagai obat tradisional. Antioksidan merupakan zat yang dapat menghentikan pembentukan radikal bebas dan reaksi berantai dimana dapat menyebabkan kerusakan sel atau bahkan kematian.
Metode : Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental dengan membuat beberapa formulasi sediaan clay mask yang mengandung ekstrak rimpang bangle. dengan variasi campuran kaolin dan bentonit sebagai basis, dengan melakukan uji pH, viskositas, daya sebar, waktu mengering, homogenitas, warna, bau, dan uji iritasi kulit.
Hasil : Setelah dilakukan penyimpanan selama 28 hari pada suhu kamar dan uji dipercepat (cycling test), sediaan masker clay dengan ekstrak bangle menunjukkan kestabilan. Dari rekapitulasi hasil uji, diketahui bahwa formula III dengan kandungan kaolin 20% dan bentonit 2% merupakan formula yang paling stabil. Hal ini disebabkan oleh rendahnya persentase perubahan yang terjadi, baik selama penyimpanan 28 hari pada suhu ruang maupun setelah uji dipercepat (cycling test), jika dibandingkan dengan formula kontrol, formula I, dan formula II.
Kesimpulan : Ekstrak bangle (Zingiber Purpureum Roxb.) dengan konsentrasi 2,10% dapat diformulasikan menjadi sediaan masker clay yang stabil secara fisik dan memenuhi persyaratan. Dengan variasi konsentrasi kaolin dan bentonit yang paling optimal yaitu 20% dan 2%.