OPTIMASI DAN EVALUASI TONER WAJAH EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (Averrrhoa bilimbi L.) MENGGUNAKAN METODE SIMPLEX LATTICE DESIGN

Latar Belakang: Jerawat (Acne Vulgaris) merupakan gangguan kulit yang banyak dialami remaja, sering disebabkan oleh infeksi bakteri Propionibacterium acnes. Penggunaan antibiotik jangka panjang menimbulkan resistensi, sehingga diperlukan alternatif alami. Daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) mengandung flavonoid dan tannin yang berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan formula toner wajah yang berbahan aktif dari ekstrak daun belimbing wuluh dengan metode Simplex Lattice Design.
Metode: Penelitian eksperimental yang menggunakan metode Simplex Lattice Design untuk mengoptimalkan formula toner dengan variasi konsentrasi polisorbat 20 dan gliserin. Sediaan toner dievaluasi menggunakan uji dipercepat (cycling test) selama 3 (tiga) siklus untuk menguji stabilitas fisik berdasarkan parameter organoleptis, pH, viskositas, homogenitas, bobot jenis dan uji iritasi kulit.
Hasil: Seluruh formula toner wajah stabil secara fisik dan tidak menimbulkan iritasi pada kulit. Tidak terdapat perubahan warna, bau, homogenitas serta parameter viskositas dan pH yang signifikan setelah uji cycling test. Formula optimal berdasarkan analisis software Design Expert adalah formula dengan proporsi polisorbat 20 sebesar 4,312% dan gliserin 1,688%.
Kesimpulan: Formula optimal diperoleh pada konsentrasi polisorbat 20 sebesar 4,312% dan gliserin 1,688% yang menjadikan formula toner wajah ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) stabil dan memenuhi persyaratan.