DAYA ANTIOKSIDAN KOMBINASI EKSTRAK JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DAN DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L) DENGAN METODE DPPH (2,2 diphenyl picrylhydrazyl)

Latar Belakang : Radikal bebas merupakan molekul atau atom yang memiliki satu atau lebih elektron tidak berpasangan, sehingga sangat reaktif dan dapat memicu berbagai penyakit degeneratif. Antioksidan berperan menetralisir radikal bebas, baik yang berasal dari dalam maupun luar tubuh. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) dan daun sirih hijau (Piper betle L) diketahui mengandung senyawa flavonoid serta metabolit sekunder lain yang memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat. Namun, penelitian mengenai potensi kombinasi kedua ekstrak tersebut belum pernah dilaporkan.
Metode : metode DPPH untuk mengukur aktivitas antioksidan ekstrak etanol jamur tiram putih, ekstrak etanol daun sirih hijau, serta kombinasinya dalam perbandingan 1:1, 1:2, dan 2:1. Nilai IC₅₀ dihitung berdasarkan persamaan regresi linear antara konsentrasi larutan uji 2 ppm, 4 ppm, 6 ppm, 8 ppm, 10 ppm dan persentase peredaman radikal bebas. Kuersetin digunakan sebagai pembanding.
Hasil : Nilai IC₅₀ ekstrak tunggal jamur tiram putih sebesar 15,59 ppm, ekstrak tunggal daun sirih hijau sebesar 11,18 ppm, sedangkan kombinasi 1:2 menunjukkan nilai terendah yaitu 7,29 ppm, yang dikategorikan sebagai antioksidan sangat kuat. Nilai IC₅₀ kuersetin sebagai kontrol positif sebesar 2,54 ppm. Kombinasi 1:2 memiliki daya antioksidan lebih tinggi dibandingkan masing-masing ekstrak tunggal.
Kesimpulan : Kombinasi ekstrak jamur tiram putih dan daun sirih hijau dengan perbandingan 1:2 menghasilkan aktivitas antioksidan sangat kuat dan lebih efektif dibandingkan ekstrak tunggal. Hasil ini mendukung potensi kombinasi kedua bahan sebagai kandidat sumber antioksidan alami.