PERSEPSI DAN PERILAKU PENDERITA DIABETES MELLITUS TERHADAP PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL ANTIDIABETES DI PUSKESMAS TUJUH ULU KOTA PALEMBANG

dengan penyakit kencing manis. Upaya untuk mengobati dan mencegah diabetes terus dilakukan dengan mengembangkan berbagai jenis pengobatan. Salah satunya menggunakan bahan alam. Pada umumnya, tanaman obat tradisional memiliki efek samping bahaya yang jauh lebih rendah dibandingkan obat-obat sintetik atau kimiawi.
Metode : Jenis penelitian ini non-eksperimen dengan rancangan penelitian analitik cross sectional.
Hasil : Berdasarkan hasil penelitian, Mayoritas responden yang menggunakan obat tradisional antidiabetes adalah perempuan (84%) dan berusia ≥ 46 tahun (94,3%). Responden dengan tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) mendominasi sebanyak 35,8%. Responden yang memiliki persepsi positif terhadap penggunaan obat tradisional antidiabetes (73,8%). Perilaku penggunaan obat tradisional antidiabetes sebagian besar bersifat tidak rutin (61,3%). Jenis tanaman yang paling banyak digunakan adalah daun sirih merah (38,7%) dan daun kelor (31,1%). Didapatkan hasil (p-value 0,000) yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi dan perilaku penderita terhadap penggunaan obat tradisional.
Kesimpulan : Responden yang menggunakan obat tradisional antidiabetes berusia ≥ 46 tahun, mayoritas perempuan, dan berpendidikan terakhir SD. Responden yang menggunakan obat tradisional memiliki persepsi positif dan memiliki perilaku tidak rutin. Jenis tanaman yang paling banyak digunakan adalah sirih merah. Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi dan perilaku penderita terhadap penggunaan obat tradisional (p-value = 0,000).