FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI PADA IBU NIFAS DI RSUD BANYUASIN TAHUN 2025

Latar Belakang : Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) cakupan
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada tahun 2022 sebesar 58,1% dan meningkat pada
tahun 2023 yaitu sebesar 86,6%. Penundaan IMD juga dapat meningkatkan risiko
kematian bayi pada neonatus. IMD dapat mencegah 22% kematian bayi di negara
negara berkembang pada usia di bawah 28 hari. Ibu yang menyusui bayinya dalam
dua jam pertama setelah kelahiran dapat mengurangi angka kematian bayi di
bawah 28 hari sebanyak 16%. Tujuan : Untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan inisiasi menyusu dini pada ibu nifas di RSUD Banyuasin
Tahun 2025. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik menggunakan
pendekatan cross sectional dengan populasi yaitu semua ibu nifas di RSUD Banyuasin,
jumlah sampel sebanyak 33 responden. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan teknik accidental sampling. Data dikumpulkan menggunakan lembar
kuesioner kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan chi square. Hasil
: Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan ( p=0,006), sikap (
p=0,040), dan dukungan keluarga (p=0,040) terhadap inisiasi menyusu dini pada ibu nifas
di RSUD Banyuasin Tahun 2025 Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian, diketahui
bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik tentang inisiasi menyusu
dini, bersikap positif terhadap penerapannya, dan mendapatkan dukungan dari keluarga
dalam melaksanakan inisiasi menyusu dini. Saran : Penguatan kegiatan promosi
kesehatan melalui sosialisasi dan penyuluhan mengenai inisiasi menyusu dini (IMD)
kepada ibu yang memiliki bayi diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman mereka terkait pentingnya serta manfaat IMD.