POLA PERESEPAN OBAT ANTIPSIKOTIK PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT JIWA ERNALDI BAHAR PALEMBANG

Pendahuluan : Gangguan kesehatan mental merupakan kondisi serius yang membutuhkan penanganan berkelanjutan, salah satunya melalui Penggunaan obat antipsikotik. Penggunaan obat ini perlu dievaluasi untuk menjamin efektivitas dan keamanan terapi pada pasien.

Metode : Penelitian ini merupakan studi deskriptif retrospektif yang dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Ernaldi Bahar Palembang pada bulan April–Mei 2025. Data diambil dari 371 rekam medis pasien yang menerima terapi antipsikotik, baik rawat jalan maupun rawat inap.

Hasil : Mayoritas pasien adalah laki-laki dan berada pada kelompok usia produktif 26–45 tahun. Sebanyak besar pasien menerima terapi terapi tunggal. Antipsikotik atipikal lebih dominan digunakan dibandingkan antipsikotik tipikal. Obat yang paling banyak diresepkan adalah risperidone dan olanzapine. Diagnosa terbanyak adalah skizofrenia, diikuti bipolar, gangguan kecemasan, dan lainnya.

Kesimpulan : Pola peresepan di Rumah Sakit Jiwa Ernaldi Bahar menunjukkan kecenderungan penggunaan antipsikotik atipikal secara monoterapi pada pasien gangguan jiwa. Temuan ini dapat dijadikan dasar evaluasi dalam peresepan obat psikotropika yang rasional dan berbasis bukti.