FORMULASI DAN EVALUASI CLAY MASK EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava) DENGAN VARIASI KONSENTRASI BENTONITE DAN KAOLIN SEBAGAI BASIS CLAY MASK

Latar Belakang: Clay mask merupakan salah satu bentuk sediaan kosmetik yang berfungsi untuk membersihkan kulit wajah, menyerap minyak berlebih, serta mengangkat kotoran dari pori-pori. Daun jambu biji (Psidium guajava) mengandung senyawa flavonoid dan tanin yang memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri, sehingga potensial digunakan dalam formulasi clay mask berbasis bahan alami.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan merancang tiga formula clay mask menggunakan kombinasi variasi konsentrasi kaolin dan bentonit. Evaluasi dilakukan terhadap stabilitas fisik sediaan meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, waktu mengering, warna, bau, dan uji iritasi kulit. Pengujian dilakukan selama 28 hari penyimpanan suhu kamar dan uji dipercepat (cycling test) selama 12 hari.

Hasil: Semua formula menunjukkan stabilitas fisik yang baik dan memenuhi persyaratan sediaan clay mask. Formula terbaik diperoleh pada kombinasi kaolin 34% dan bentonit 2% dengan hasil pH stabil (5,9–6,1), viskositas optimal (±22.000 - 29.000 cPs), waktu mengering rata-rata 15 menit, daya sebar 3–4 cm, serta tidak menimbulkan iritasi pada kulit.

Kesimpulan: Ekstrak daun jambu biji dapat diformulasikan menjadi clay mask yang stabil secara fisik. Kombinasi kaolin 34% dan bentonit 2% merupakan formula paling optimal dan memenuhi syarat kosmetik topikal. Penelitian ini mendukung pemanfaatan bahan alam sebagai komponen aktif dalam kosmetik modern.