FORMULASI DAN EVALUASI CHEWABLE LOZENGES EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) DENGAN VARIASI KONSENTRASI GELATIN SEBAGAI PENGIKAT

Latar Belakang : Halitosis atau bau mulut merupakan masalah umum yang ditandai aroma tidak sedap akibat aktivitas bakteri di rongga mulut. Daun salam (Syzygium polyanthum) mengandung tannin, flavonoid, dan minyak atsiri yang bersifat antimikroba sehingga berpotensi efektif dalam mengurangi halitosis. Untuk memudahkan penggunaan, daun salam diformulasikan dalam bentuk chewable lozenges yang memiliki tekstur kenyal atau gummy. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan serta mengevaluasi sediaan chewable lozenges ekstrak daun salam yang stabil dan memenuhi syarat dengan variasi konsentrasi gelatin sebagai pengikat.

Metode : Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dengan ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) sebagai zat aktif dan memvariasikan konsentrasi gelatin sebagai pengikat atau bahan pembentuk gel dengan konsentrasi 6% dalam formula kontrol dan formula I, 9% dalam formula II dan 12% dalam formula III. Pembuatan chewable lozenges menggunakan metode molding (cetak tuang). kemudian dilakukan evaluasi sediaan selama 28 hari penyimpanan meliputi pH, waktu larut, kadar air, keseragaman bobot, stabilitas fisik sediaan serta uji hedonik.

Hasil : Hasil evaluasi menunjukan bahwa sediaan chewable lozenges selama masa penyimpanan 28 hari meliputi pH, waktu larut, kadar air, keseragaman bobot, organoleptis, stabilitas fisik sediaan serta uji hedonik telah memenuhi persyaratan sediaan chewable lozenges yang baik. Ditinjau dari kualitas, formula III (gelatin 12%) yang paling disukai dari segi rasa dan tekstur.

Kesimpulan : Ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) dapat di formulasikan menjadi sediaan chewable lozenges yang stabil dan memenuhi persyaratan. Formula chewable lozenges yang paling optimal yaitu dengan konsentrasi 12%.