AZZAHRA, DWI WINDI (2025) GAMBARAN PROTOKOL KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHODIJAH PALEMBANG PERIODE 2024. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Palembang.
RAMA_48401_7139122013_01..pdf - Accepted Version
Download (337kB)
RAMA_48401_7139122013_02.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (270kB) | Request a copy
RAMA_48401_7139122013_03.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (242kB) | Request a copy
RAMA_48401_7139122013_04.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (227kB) | Request a copy
RAMA_48401_7139122013_05.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (125kB) | Request a copy
RAMA_48401_7139122013_07.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (185kB) | Request a copy
RAMA_48401_7139122013_08.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (554kB) | Request a copy
RAMA_48401_7139122013_FULL TEXT.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (3MB) | Request a copy
RAMA_48401_7139122013_HASIL UJI TURNITIN.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (3MB) | Request a copy
Abstract
Latar Belakang: Kanker payudara merupakan jenis kanker terbanyak di Indonesia dan penyebab utama kematian akibat kanker pada perempuan. Kemoterapi menjadi salah satu pilihan utama dalam penatalaksanaan kanker payudara, dengan tujuan menurunkan kekambuhan dan meningkatkan harapan hidup pasien.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif retrospektif. Sampel adalah seluruh pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi sepanjang tahun 2024, dengan total 40 pasien. Data diperoleh dari rekam medis, dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi.
Hasil: Mayoritas pasien berusia 35–65 tahun (90%) dan berada pada stadium III (90%). Jenis kemoterapi yang paling banyak diberikan adalah adjuvan (40%), diikuti kombinasi adjuvan-paliatif (35%). Protokol yang paling sering digunakan adalah TA (kombinasi doxorubicin dan docetaxel) pada 70% pasien, dengan frekuensi pemberian setiap 21 hari selama rata-rata 6 siklus. Sebagian besar pasien juga menjalani mastektomi (77,5%) dan mendapat terapi tambahan seperti Tamofen. Kesimpulan: Protokol yang paling sering digunakan adalah kombinasi TaxaneDoxorubicin (TA) secara adjuvant dengan rata-rata 4–8 siklus setiap 21 hari. Kombinasi ini dipilih karena dinilai efektif mengecilkan tumor, membasmi sel kanker sisa dan menurunkan risiko kekambuhan. Secara umum, pelaksanaan kemoterapi sudah sesuai pedoman dan dapat dijadikan dasar pengobatan ke depannya.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | kanker payudara, kemoterapi, protokol, adjuvan, neoadjuvan, paliatif |
| Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
| Divisions: | Jurusan Farmasi > 48401-D3 Farmasi |
| Depositing User: | Serly Serly |
| Date Deposited: | 19 Sep 2025 07:51 |
| Last Modified: | 19 Sep 2025 07:51 |
| URI: | http://rama.poltekkespalembang.ac.id/id/eprint/237 |
